Cyber Crime

Pendahuluan

Perkembangan dunia informasi dan teknologi sangat cepat pada era globalisasi ini. Perkembangan itu salah satunya ditandai dengan keberadaan internet yang menyediakan berbagai layanan. Bentuk layanan yang dihadirkan internet sangat berguna dan membantu bagi kehidupan manusia. Mulai dari akses data, informasi aktual, iklan, komunikasi, dan sebagainya. Namun, pada dewasa ini, banyak sekali manusia yang menggunakan layanan internet untuk berkomunikasi lewat sosial media seperti facebook, twitter, BBM, Line, Skype dan lainnya. Sehingga terdapat banyak sekali kejahatan pada dunia maya. 
Survei Norton Cybercrime Report (NCR) 2012 menunjukkan adanya peningkatan jenis-jenis kejahatan cyber baru dibandingkan tahun lalu, seperti kejahatan cyber yang ditemukan di jejaring social. Survei tersebut menunjukkan, satu dari lima orang dewasa yang melakukan aktivitas online (21%) telah menjadi korban kejahatan di sosial media dan 39% pengguna jejaring sosial telah menjadi korban kejahatan cyber social. Walaupun sudah terdapat korban dari jejaring social, semua orang masih menggunakan jejaring social untuk sekedar mencari teman atau rekan kerja sehingga dapat memperluas koneksi. Oleh karena itu, paper ini akan mengulas beberapa hal terkait kejahatan di dunia maya (social media) dan cara-cara mengatasi kejahatan tersebut.

Isi



Jejaring social adalah target menarik bagi para penjahat cyber pada era sekarang ini karena memberikan banyak informasi pribadi dan default pengaturan standar keamanan mereka sangat terbuka. Sehingga orang-orang lebih mudah untuk melakukan kejahatan dengan cara mengakses profil, postingan dan update status untuk menyesuaikan serangan sesuai dengan hal-hal yang disukai atau tidak disukai guna untuk memperoleh informasi dalam menebak password seseorang yang akan di hack. Beberapa penjahat cyber lebih suka menggunakan situs jejaring sosial populer untuk melakukan penipuan termasuk cross-site scripting, klik jacking dan pencurian identitas. Maraknya kejahatan, banyak sekali dijumpai oleh anak-anak yang sedang memasuki masa remaja. Adapun kasus korban asmara online dan kekerasan yang terjadi didunia maya dengan dalih percintaan. "Jika dibiarkan, asmara online bisa menjadi modus baru untuk melakukan kejahatan seksual pada anak," ujar Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, dalam jumpa pers Hari Anak Universal 2013 ke-24, di kantor Komnas PA di Jl TB Simatupang, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/11/2013).

Demikian pula, tidak hanya asmara dan kejahatan seksual saja yang dapat terjadi secara online namun banyak pula orang-orang yang melakukan kegiatan hack untuk mencuri identitas seseorang melalui media social. Hal ini dilakukan dengan cara memasukkan virus yang diam-diam bekerja tanpa diketahui korban dan yang dilakukan oleh virus tersebut adalah merekam semua kejadian yang terjadi di depan komputer.  Dapat dikatakan ini adalah aksi pembobolan yang cukup mengkhawatirkan. Dengan bantuan virus, seorang hacker sukses mengantongi password dari 2 juta akun pengguna sosial media dan email. Aksi ini diungkap oleh Lembaga Keamanan Trustwave, namun bukan hanya menemukan virus yang digunakan pelaku, bahkan mereka juga berhasil melacak keberadaan server virus tersebut yang terletak di Belanda. Selain jejaring social ternama, program jahat ini juga memiliki data korban dari 93 ribu situ yang berbeda.
Begitu pula pada jejaring social Facebook, dalam laporannya, tim kepolisian menyebutkan terjadi peningkatan tajam kasus kejahatan Facebook sejak April 2009 hingga Februari tahun ini. Dalam rekaman data mereka, ada sekitar 13 laporan kasus kejahatan Facebook antara April 2008 hingga Maret 2009. Pada 11 bulan berikutnya, jumlah ini melonjak menjadi 58 kasus. Angka ini turut pula melipatgandakan jumlah pelaku yang dihukum akibat perbuatan kriminal melalui Facebook menjadi enam orang, dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya tiga orang.  
Namun di tahun 2011, diduga produk-produk Apple juga menjadi sasaran utama kejahatan cyber. Dulu para hacker tidak terlalu memperhatikan Apple karena marketshare mereka yang kecil. Kini semua berubah, semenjak Apple telah menjadi salah satu perusahaan teknologi internet terbesar di dunia. McAfee menduga kalau serangan Trojan dan Malware lainnya ke Mac, iPhone dan iPad akan meningkat tahun depan. Para pelaku kejahatan cyber diduga juga akan menyerang perangkat mobile lainnya, seperti tablet dan ponsel yang berbasiskan OS Android. Perangkat-perangkat ini adalah sasaran yang sangat rentan, sebagaimana banyak pengguna yang tidak terlalu mengetahui mengenai sistem keamanan gadget yang mereka pakai.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat diikuti pengguna untuk melindungi diri dari kejahatan cyber di situs jejaring social, yaitu :
  • Bersikap tegas dalam memilih teman di jejaring sosial dan saringlah informasi yang dipublikasikan di situs tersebut. Termasuk berhati-hati terhadap informasi yang Anda posting secara online dan jangan menjalankan program yang beredar di kalangan teman-teman atau kontak Anda tanpa terlebih dahulu memeriksa kebenarannya.
  • Atur pilihan privasi pada tingkat tertinggi. Gunakan fitur privasi situs Anda untuk membatasi posting pribadi terhadap orang yang Anda kenal dan percaya. Jangan menambahkan orang ke daftar orang terpercaya kecuali Anda tahu persis siapa mereka.
  • Pilih password yang kuat dan jaga agar tetap aman. Pilih password yang tidak mudah ditebak. Kata sandi yang kuat memiliki delapan karakter atau lebih dan menggunakan kombinasi huruf, angka dan simbol (misalnya, # $ % ! ?)
  • Menjaga browser dan sistem operasi tetap up to date. Gunakan software keamanan untuk melindungi diri dari pencurian identitas, memberikan pengalaman menjelajah internet lebih aman dan memblok virus-virus. 
  • Berhati-hatilah atas apa yang Anda klik dari pengirim yang tidak dikenal. Selalu waspada dengan pesan dari dalam website atau yang tampaknya dikirim oleh website, cek URLnya. Dan ketika mengklik ke situs web, selalu lihat apa yang muncul di baris alamat.
Simpulan

Penjahat cyber sangatlah tertarik pada situs-situs yang ramai apalagi pada jejaring social yang menghubungkan jutaan orang-orang didunia maya guna untuk memudahkan orang dalam berkomunikasi mengenai bisnis maupun sekedar mencari koneksi (teman). Maka dari itu, sangatlah penting untuk kita membatasi diri guna berwaspada dalam mengupdate status, mempostkan gambar, dan profil diri pada dunia maya, sehingga kita dapat memperkecil ataupun terjauhkan dari kejahatan-kejahatan cyber. Dengan demikian, kita dapat memperoleh dampak positif dari social media dan menjauhkan dampak negative  yang ada.

Comments

Popular posts from this blog

Memproduksi Barang dan Jasa Kelas Dunia

Wrapper Class

Mengelola dalam Lingkungan Bisnis Dinamis, Mengambil Resiko dan Menghasilkan Laba